Siang tadi, aku mebaca sms dari seorang sahabat. Ternyata sms itu sudah dikirim sejak pagi.. Aku benar-benar menyesal karena tidak langsung membacanya. Isi sms itu adalah:
.. dan ternyata ku tak ditakdirkan melihat Oma pergi malam ini..
Dan bahkan ku tak sempat ngajiin Oma… seayat pun…
Dan biar air mata ini kutahan dulu…
Smoga taman-taman surga bagi Omaku tersayang…
Begitulah isi smsnya. Deg… aku tertegun ketika menyadari is isms itu. Seorang sahabatku telah kehilangan sosok yang berarti baginya. Ini mengingatkanku pada perasaan kuat yang terjadi belum lama ini, tepatnya pekan lalu ketika aku bertemu nenekku….
Kilas balik….. sejak kecil aku tidak terlalu mengenal sosok kakek-nenekku. kakek nenek dari ibu sudah meninggal ketika aku masik di bangku sekolah dasar. Semasa mereka masih hidup pun aku cuma beberapa kali bertemu dengan mereka.. sepertinya bisa dihitung dengan 1 tangan… karena itulah ingatanku tentang mereka sangat samar. Aku sama sekali tidak pernah bertemu kakek dari pihak bapak, karena sudah meninggal jauh sebelum aku lahir. Sedangkan nenek dari pihak Bapak, tinggal nun jauh di Poso sehingga aku sangat jarang bertemu beliau. Dulu, jarak Bali-poso rasanya jauuuuuuuuuhhhhhh sekali. Karena masalah jadwal libur dan kendala biaya, kami sekeluarga baru bisa silaturahim ke Poso ketika aku sudah duduk di bangku SMA. Jadi pengalamanku sebagai cucu sangatlah minim. Karena itulah aku tidakterlalu memiliki ikatan batin dengan kakek nenek. Apalagi karena sejak kecil bapak diangkat anak oleh nenek yang sekarang ada di Bali…
Terkadang aku merasa iri bila ada teman yang bisa bermanja-manja pada kakek neneknya. Aku sangat ingin memiliki pengalaman dimanjakan sebagai seorang cucu.. tapi saat itu aku langsung sadar bahwa keadaanku tidak memungkinkan untuk semua itu…
Perasaan itu berubah pekan lalu, Ketika untuk ke empat kalinya aku berkesempatan untuk mengunjungi nenek di Poso… Nenek sudah sangat tua… beliau lebih sering duduk atau berbaring karena kelelahan. Pekan lalu, entah kenapa untuk pertama kalinya aku tergerak untuk memijit beliau. Tangan dan kaki beliau sudah mati rasa karena kedinginan. Karena itulah aku memijit beliau dengan minyak atsiri pemberian seorang sahabat, agar tangan dan kaki nenek bisa hangat. Pada saat itulah aku tertegun… aku baru benar-benar sadar kalau nenek sudah sangat renta.. badan beliau sudah sangat kurus… rambut beliau sudah dipenuhi uban.. dan gurat2 keriput beliau semakin banyak. Saat itu aku baru menyadari sosok wanita kuat di balik tubuh yang terlihat rapuh itu. Inilah wanita yang telah melahirkan bapak. Inilah wanita yang sudah tegar dalam menghadapi ujian hidup. Satu persatu memoriku terkumpul.. memori yang selama ini tidak pernah kupedulikan.. Wanita inilah yang telah melahirkan 13 putra putri… wanita inilah yang dengan tegar bertahan menghidupi putra-putrinya ketika ayah dari anak-anaknya meninggal ketika putri yang terakhir belum lama lahir. Wanita inilah yang sudah bekerja sangat keras untuk membesarkan anak-anaknya…
Ketika kerusuhan Poso tahun 2000 kemarin, entah sudah berapa banyak kepedihan dan kematian yang dilihat oleh nenek… Ketika satu persatu orang yang dekat dengan beliau tewas terbunuh… Ketika harus menyelinap di hutan sekian lama agar bisa menghindar dari pengejar….
Astaghfirullah… bagaimana bisa selama ini aku beranggapan bahwa nenekku adalah orang yang biasa-biasa saja, yang kebetulan menjadi nenekku… Nenekku adalah sosok yang sangat luar biasa!!!!! Beliau benar2 sudah mengalami kehidupan yang berputar seperti roda…. Pada detik aku menyadari semua itulah, aku tidak sanggup membendung air mata ini.. ya Allah… Kenapa aku baru menyadarinya… Sudah terlalu banyak waktu yang kulewati dengan perasaan yang biasa-biasa saja… Padahal setiap detik sangatlah berharga…
Hingga hari ketika aku harus pergi, aku berpamitan pada nenek. Saat itu beliau berbaring karena tidak sanggup bangkit. Ketika aku pamit pergi, nenek menangis karena tidak bisa meberiku bekal apa-apa selain do’a… kata-kata yang beliau ucapkan seolah-olah merupakan pertemuan terakhir kami…. Ya Allah…. Berikanlah aku kesempatan lagi agar bisa bertemu beliau lagi lain waktu…
This note special dedicated for my sister yang semalam Omanya dipanggil ke sisi Allah… moga beliau membawa 3 hal yang bisa menjadi bekal di akhirat. Luv u coz Allah, my sista… moga kita bisa menjadi anak2 sholihah yang menjadi bekal orang tua kita di akhirat kelak, dan bisa menjadi penyambung silaturahim dari orang tua kita.. ^________________^ tetep semangat!!!!!
0 comments:
Post a Comment