RSS

Better Late Than Never or Better Never Than Late??

(sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi02POV-SKobX0q4D01dhXjD-bDQ30XuVPW2MIcURAmsHgzYmMjqf3cQfG53KdWOadu0Oez0KnBPN_nM1LtQ8KfjUZeCf6cGOzPy7Y36ytoEkSnKMPhc0xdhVrUsJgrM0Pnjw-ZNTMlZP0/s1600/AM-PM.jpg)


Pernahkan kamu mengalami kebingungan antara memilih  prinsip Better Late Than Never atau Better Never Than Late?  Ngomong opo tho iki???!!! Oke, sederhananya kamu tipe orang yang punya prinsip 'gapapa telat yang penting dateng' atau 'malu kalo telat, jadi mending sekalian ga usah dateng'. 

Masih belum mudheng juga? Jadi misal begini...

*ilustrasi*



Alkisah di suatu sore Danu ketiduran dan baru bangun pukul 16.00. Padahal ia ada jadwal rapat pukul 15.30. Untuk persiapan dan perjalanan dari rumah Danu sampai lokasi rapat kira-kira memakan waktu 30 menit. Jadi, bila Danu bergegas berangkat, tetap akan terlampat 1 jam dari waktu rapat yang disepakati.

Danu memiliki 2 pilihan:
  1. Tetap berangkat rapat, dengan resiko menanggung malu dan kritikan peserta rapat yang lain karena terlambat 1 jam.
  2. Tidak jadi berangkat rapat, untuk menghindari resiko tadi.
Itu tadi pilihan yang dimiliki Danu. Kalau Kamu dihadapkan pada masalah serupa, manakah yang akan kamu pilih? *Jawab di pikiran masing-masing*

Secara umum, saya akan berusaha supaya tidak terlambat dalam menghadiri event apapun. Namun terkadang ikhtiar manusia memang ada batasnya.... Akan tetap ada kondisi dimana saya akan terlambat. Dan bila itu terjadi, saya memilih prinsip better late than never. Itupun dengan tetap berusaha mengkomunikasikan ke pihak yang terkait dengan event yang akan saya datangi, agar mereka tidak mengkhawatirkan saya.

Namun terkadang kita memang harus mengambil pilihan better never than late. Misal ketika terlambat hadir kuliah, padahal sejak awal dosen sudah menetapkan aturan mahasiswa yang terlambat tidak usah masuk kelas. Nah, bila kasusnya seperti itu, ya jangan ngotot untuk masuk kelas. Ini bagian dari menghormati kesepakatan.

Itu tadi ilustrasi bila kita mengalami dilema Better Late Than Never atau Better Never Than Late. Lalu bagaimana sikap kita bila menghadapi orang yang terlambat? Syukur kalau yang terlambat sebelumnya memang sudah izin akan terlambat(izin lho ya, bukan pemberitahuan). Tapi bagaimana kalau orang tersebut terlambat tanpa pemberitahuan sebelumnya? Apakah akan langsung kita cecar??? Atau kita beri muka masam? Atau kita diamkan? Atau ditanya baik-baik apa alasan ia terlambat?. Saya pribadi lebih cenderung untuk menanyai dulu apa alasan ia terlambat. Karena bagaimanapun, kita tetap harus memberi satu nilai positif karena ia sudah berusaha untuk tetap datang walaupun terlambat. Bisa jadi memang ada alasan kuat yang menyebabkan ia terlambat. Who knows?!  Keep husnudzon :)

Sekali lagi, penerapan Better Late Than Never atau Better Never Than Late harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Tapi pilihan utamanya tetap on time lho ya... Karena better punctual than late :)

4 comments:

Iboymuharram said...

Lebih baik tetep hadir meski telat,

*kecuali jika hadir telat malah berbuah pengusiran tanpa hormat dan tanpa klarifikasi (untuk beberapa kelas dan dosen tertentu), hhehe

Nurul said...

tapi ternyata ada lho yg milih ga berangkat sama sekali drpd telat *bukan saya :D

Anonymous said...

Untuk urusan yang pokok-pokok sepertinya tetap datang walaupun telat. Bukan perkara malunya. Tapi perkara hak kita disana kan ada. Ndak peduli dibully yang penting bisa ngomong tak sekedar janji..

#sepertinya begitu kali ya..

Nurul said...

iya, sepertinya memang begitu :)

Post a Comment