Bismillah...
Nama saya Nurul Hidayati. Ketika wasiat ini dibuat status saya adalah belum pernah menikah, belum memiliki keturunan langsung, dengan anggota keluarga inti yang masih hidup adalah bapak ibu serta tiga orang kakak laki-laki, dan memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah meninggal, serta belum menunaikan ibadah Haji. Saat ini saya sedang merantau di Yogyakarta, dan orang tua(wali) saya tinggal di Bali.
Nama saya Nurul Hidayati. Ketika wasiat ini dibuat status saya adalah belum pernah menikah, belum memiliki keturunan langsung, dengan anggota keluarga inti yang masih hidup adalah bapak ibu serta tiga orang kakak laki-laki, dan memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah meninggal, serta belum menunaikan ibadah Haji. Saat ini saya sedang merantau di Yogyakarta, dan orang tua(wali) saya tinggal di Bali.
Wasiat ini saya buat dan saya publish di sini adalah agar nanti ketika saya meninggal tidak terjadi banyak perdebatan di antara orang-orang yang ada di sekitar saya, dan hal-hal yang saya harapkan untuk terpenuhi setelah saya meninggal bisa segera ditunaikan.
Bila di kemudian hari ada perubahan kondisi, insya Allah perubahannya akan saya sampaikan.
Berikut wasiat yang saya harap bisa ditunaikan ketika saya meninggal:
- Segera mandikan dan jaga aurat jenazah saya.
- Bila lokasi saya meninggal terbilang jauh dari tempat tinggal keluarga saya, segera hubungi keluarga saya. Kontak mereka ada di ponsel saya. Berikut keluarga yang saya cantumkan di ponsel saya. Bapak: Abah Papi. Ibu: Mami. Kakak 1: Yudha. Kakak 2: Wahyu. Kakak 3: Heru.
- Aturlah proses pemakaman agar semudah dan sesegera mungkin. Saya tidak memiliki pesan spesifik terkait lokasi pemakaman. Bila memungkinkan, makamkanlah saya di daerah tempat saya menghembuskan nafas terakhir agar prosesnya tidak memakan waktu yang lama. Tidak perlu juga menanti agar anggota keluarga sudah hadir dengan lengkap(alhamdulillah ini sudah menjadi kesepakatan di keluarga kami).
- Jangan berlebihan dalam meratapi kematian saya.
- Tidak usah memasang batu nisan atau segala bentuk bangunan lainnya di atas makam saya.
- Terkait harta yang ditinggalkan, gunakan itu untuk segera melunasi segala bentuk utang yang saya miliki jika memang saya memiliki utang, lalu tunaikan zakat dari segala bentuk harta yang saya miliki jika memang sudah mencapai nishob. Kemudian sisihkan juga sebagian untuk melunasi kekurangan biaya ibadah haji. Setelah hal-hal yang saya sebutkan tadi tertunaikan, bagikanlah harta saya sebagaimana hukum waris dalam Islam.
- Gantikan saya dalam menunaikan ibadah haji (insya Allah jadwal berangkat adalah tahun 1443 H). Terkait siapa yang akan mewakilkan, silahkan nanti disyurokan di antara keluarga saya.
- Sebisa mungkin tolong ditutupi aib-aib yang saya miliki, jika memang ada yang mengetahui aib-aib saya.
- Do'akan saya tanpa harus mengadakan acara khusus untuk mendo'akan.
- Segala hal yang belum saya sebutkan di sini bila memungkinkan silahkan disyurokan dengan melibatkan wali saya.
Sleman, 16 April 2013/1434H
7 comments:
mba.. sudah bikin wasiat gini ? -.-
mbakkk, kok ngeri e, mocone,,
laahh.... emg mestinya kapan bikin wasiat? nanti kl sdh tua? bisa2 malah keburu meninggal dulu sebelum sempat bikin wasiat..
emang sing bagian ndi marai ngeri??? -.-a
Keren mbaaak
makasih Dhita... :) walaupun ini dibikinnya bukan bermaksud utk keren2an :')
umur berapa mbak koq mikirnya sudah terlalu jauh?
Post a Comment